Dalam benak hati terdalam, bisakah kita
menilai kekurangan kita dengan segera? Tentu semuanya itu tidak mudah mengenali
diri kita yang sesunguhnya. Sebagai makhluk sosial tentu kita, akan terbayang dengan
apa yang telah kita perbuat untuk sesama. Perilaku kita yang nampak dan bisa
dirasakan oleh orang lain, itulah sebenarnya yang kita rasakan dan kita lakukan.
Bagaimana halnya dengan kekurangan kita,
yang selama ini menyatu dalam diri! bisakah kita lihat? ini pertanyaan yang
sulit untuk kita jawab sendiri. Dengan berbagai argumen akan menyangkalnya,
dengan dalih tidak sesuai dengan apa yang kita lakukan, semuanya itu bukan
perilalu kita.
Beruntung sebenarnya kita sudah
mendapatkan kesempatan untuk berkaca diri dengan penilaian dari orang lain.
Semua penilaian orang terhadap diri kita apakah bisa kira terima semuanya
dengan lapan dada. Tentu semua tidak bisa kita generalisasikan karena apa yang
di rasakan masyarakat tidak semuanya bermuara pada kita sendiri. Banyak hal
yang mempengaruhinya dengan seketika ataupun secara masa lalu.
Sangat jarang masyarakat yang langsung
merespon apa yang kita lakukan dengan positif, namun dengan adanya kelompok
masyarakat bisa dengan leluasa mengunkapkan secara gamblang dan lugas mengenai
diri kita. Apa yang terpancar dari diri kita akan nampak kekurangan yang
menyertainya. Masyarkatlah yang mampu menilai kearifan kita selama ini. Dengan
berbagai pertimbangan yang menguatkan argumen untuk menyampaikan kegala
kekurangan kita.
Kekurangan diri kita tidak bisa
langsung terbaca oleh diri kita karena apa yang kila lakukan dianggap sebagai
sesuai pembenaran dan benar adanya. Nah bila kita melakuakan sesuatu yang kita
angap sudah benar dan tidak salah, belum tentu bagi masyarakat menerimanya.
Bisa saja apa yang kita lakukan merupakan suatu kesalahan bagi masyarakat.
Untuk itulah perlu nya mengetahui kekurangan pada diri kita sehingga apa yang
kita lakukan bisa lebih bijaksana sesuai dengan kaidah dan norma masyarakat.
Sejatinya kekurangan kita akan meningkatkan
rasa percaya diri untuk berkembang mengasah kekukurangan untuk meningkatkan
kelebihan positif pada diri kita. Kita harus yakin bisa melakukan dengan baik
dan bijaksana sesuai dengan kemampuan. Usaha yang sangat mulia untuk mengetahui
kekurangan kita selama ini sebagai cambuk untuk meningkatkan kemampuan kita
bermasyarakat. Perlu ketelatenan dan kemauan yang tinggi untuk mengembangkan
dan menggapainya secara baik.
Apa yang ada pada diri kita semuanya
adalah anugerah yang harus kita jaga dan kita bina dengan baik pula,
mengasahnya dengan lembut sesuai ritme keyakinan kita. Mengasah ibarat kita
untuk memupuk hingga berbuah sesuai harapan kita, namun menasah secara halus
akan mendatangkan ketajaman yang semakin tajam, walau mengasah halus
membutuhkan waktu yang tidak cepat. Dengan mengasah akan memiliki ketajaman
yang kuat, kurangan kita asah dengan baik dengan menimang-nimang apa yang telah
kita lalukan dan apa manfaatnya bagi orang lain dan masyarakat. (endry) bersambung
3 komentar:
Wah keren Pak. Ternyata masih bersambung ya. Semangaaat!
Karena gajah di depan mata tak terlihat, sedang semut di seberang lautan begitu tampak, sama dengan kesalahan diri kita pak hihihi
Semakin penasaran kelanjutannya pak 🙏🏻
Posting Komentar