Di sebuah perkampungan di tepi jalur
raya, nampak seorang anak kecil yang memiliki wajah yang tampan selalu ceria dan bersemangat. Dia
selalu dikunjungani dan dinanti kehadirannya oleh teman-temannya, karena sangat
ramah dan supel kepada semua orang. Pada suatu hari waktu libur hari minggu,
seperti biasa riuh riang pagi ini, ada 6 anak yang tampak riang. Seperti
hari-hari biasanya setiap berjumpa dan bercengkrama tidak luput membawa
Smartphone. Inilah keceriaan yang nampak saat menghidupkan permainan di telpun
pintar dengan aplikasi game. Sambil
memegang HP dengan disalurkannya Changer di stop kontak tak terhiraukan betapa
asyiknya bermain tanpa kedip. “Ayo kekanan perlahan siapkan jurus melompat!
kata salah seorang dari mereka dengan sambil melompat lirih bersama
smartphonenya. Tak terasa sudah hampir 3 jam mereka bermain bersama, tampak
lusuh dengan mata sayu kecapekan.
Begitu terkejutnya saat bermain dengan riangnya
salah satu anak bilang “batreiku habis, mana changer ku? Kemudian berselang ada
yang berucap “ini pakai aja changerku, pakai saja HP ku sudah penuh. “Asyik ada
changer buatku” Nah saat mencolokan di stop kontak tiba-tiba listrik padam.
Makin gemuruh suaranya tampak kompak “Aduuuuuuuh mati lampuuuu...!” sedih
sekali terlihat dari rona wajahnya. Begitu tahu listrik padam mereka kompak
berkata “ayo main dekat pekarangan belakang rumah. Semburatlah mereka dengan
langkah seribu menuju pekarangan belakang.
Saat tiba di pekarangan alangkah
terkejutnya mereka ada seorang kakek yang lagi merapikan bambu hasil dari
kebunya. “Anak-anak mari kemari” semua kata sang kakek dengan keras. “Apa kabar
kakek lagi membuat apa kek?” “Ini lagi merapikan bambu untuk membuat keranjang
makanan lembu.” “Sini mendekat kemari cucu duduk melingkar, kakek akan ajari
membuat permaian yang seru sekali buat kalian, mau apa tidak?.” Dengan sigap
mereka bilang “ Mau sekali Kakek..” “Nah begitu kalian semua pinter-pinter dan
rajin sekali, ini ada singkong rebus silahkan dibagi yang rata ya kata sang
kakaek dengan lembut.” “Enak banget kakek singkong rebusnya, biasanya mama mengasih roti dan sele.” “Nanti
saya akan bilan mama untuk dibelikan singkong rebus kek. Bagus anak-anak itu
sebagai makanan pokok seperti nasi yang kita makan sehari-hari. kata kakek”.
Siap kakek saya juga senang kek rasanya nikmat, tapi saya kok haus ya kek ”
kata anak-anak. “Ini ada air kendi bisa minum kan pakai air kendi, segar sekali
ini. kata sang kakek.
Sehabis minum dan makan anak-anak tampak mengantuk sambil
duduk. “Cucuku kakek mau cerita saat kecil dulu mau dengarkan tidak? kata sang
kakek. “Mau kakek” kata mereka menyahut dengan kompak dan keras. “Begini
anak-anak dahulu seusia kalian kakek bersama teman-teman bermain lari tapi
dengan bambu sebagai pijakan dan tumpuan kaki kita”, seru sekali pokoknya!.
“Saya pingin kakek bagaimana caranya kata salah seorang dari mereka!” “Siap
cucuku ayo kita ambil bambu disana yang sudah kakek bersihkan tadi” kata kakek.
“siap kakek sudah tidak tahan ini untuk bermain mainan bambu.” Seru anak-anak
dengan riang. “Nah ini caranya anak-anak mari kita siapkan bambu, paku atau
tali sebagai penguat, setelah itu kita
ukur tinginya biar sama pijakan dikeduanya, terus diperkuat dengan paku ya nak biar
semakin kuat.” Kata sang kakek. Kek boleh saya membantu memotong bambu dan
memaku dengan palu kek” kata mereka. “Boleh sekali pinter sekali kalian
cucu-cucuku ini namanya kompak bergotong-royong sehingga cepat selesai dan
bagus. ”Nah sekarang sudah jadi kan, ini namanya Egrang sebuah permaian
tradisional masa kecil dulu, cara permainannya kita naik dipijakan pada bambu
yang telah kita buat ini, terus berjalan pelan-pelan supaya kita tidak jatuh, lihat kakek ya berjalan di egrang ini”
kata sang kakek.
Begitu kakek berjalan dengan egrang dengan
lihai dan cekatan, anak-anak bersorak-sorai dan bertepuk tangan
sekeras-kerasnya hingga mereka tertawa kegirangan. “Gantian saya saya kek yang
naik, ayo turun kek saya pingin naik Egrang kek.” Begitu serunya mereka bernain
Egrang akhirnya mereka sangat kecapekan namun sangat senang dan terlupakan
bermain game di smartphone mereka. Semoga permainan tradisional semakin
digemari anak-anak. (endry)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar