berkreasi penuh inspirasi

kita harus semangat dalam beraktifitas

Kamis, 09 November 2017

Kita Pelopor Anti Hoax

     Sebuah fenomena yang terjadi di masyarakat di era globalisasi sekarang ini, begitu mudah kita mendapatkan informasi secepat kilat dan semudah pula membalikkan telapak tangan. Namun dibalik kemudahan mendapatkan informasi tidak sebanding lurus dengan keinginan kita untuk mendapatkan informasi yang benar dan tepat. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi pada masa kini tidak mampu memberikan dampak positif namun bisa memberikan dampak negatif bagi masyarakat. Setiap saat setiap waktu kita tidak akan terlepas akan perangkat smartphone yang kita miliki, dalam perangkat genggam kita terbenam berbagai macam aplikasi media sosial yang sangat familier. Media sosial menjadi media untuk menyalurkan informasi yang bernada hoax, apabila kita kurang memahami informasi yang tengah kita baca.
Bergulirnya informasi sangat cepat mudah melalui beberapa media sosial yang kian marak semacam facebook, twitter, whatsapp. Hoax merupakan suatu usaha untuk menipu atau mengakali para pemerhati dan penikmat media termasuk didalamnya pembaca untuk mempercayai sesuatu informasi. Seperti kita sadari dan rasakan selama ini, masyarakat dan pemerintahan dibuat kalang kabut dengan fenomena penyebaran informasi yang berupa berita finah, yang bernada menghasut, dan tentunya hanya hoax belaka yang semakin hari kian marak. Kita sadari hadirnya perangkat genggam memudahkan kita berkomunikasi dan bertukar data. Para muda kita kenal penuh rasa ingin tahu yang lebih, nah ini sebagai pangsa pasar yang empuk untuk menyelinapkan informasi yang kurang bertanggungjawab.
      Seperti kita ketahui bahwa pengguna media sosial mayoritas adalah anak usia sekolah atau kita bisa menyebut para muda. Kita sebagai pendidik tidak ingin apa yang menjadi naungan kita dalam hal ini para anak usia sekolah mendapatkan informasi dengan nada hoax, untuk itu perlunya menggelorakan kepeloporan kita dalam suatu gerakan anti hoax, sebagai sumbangsih kita sebagai pendidk untuk menangkal dan menanggulangi bahaya informasi yang bernada hoax. Sebagai langkah cerdas menguatkan dan merapatkan barisan untuk membentengi anak didk kita supaya memiliki pola pikir yang positif dengan informasi yang positif pula. Kita nyatakan perang akan informasi hoax, untuk itu perlu bersinergi dalam peningkatan literasi bagi anak didik kita dalam memahami isi informasi. Informasi yang tersebar yang masuk dalam informasi tidak benar mengistilahkan sebagai hoax. Informasi bernada hoax menjadi ancaman serius bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara kasat mata dan secara tidak langsung dengan perantara informasi bernada hoax bisa menimbulkan kegaduhan dan adu domba antar komponen masyarakat. Kita sebagai pemerhati media tentu akan semakin arif dan bijaksana dalam mengkonsumsi informasi yang kita peroleh, perlunya kewaspadaan dan ekstra hati-hati dalam mengkonsumsi informasi. 
      Sebuah langkah bijak sebelum kita membaca tentu kita akan melihat dengan seksama sebuah judul dari informasi yang kita dapat. Dengan sebuah judul tentu kita bisa menerka apa isi dari sebuah informasi. Dengan berbekal pengetahuan dan seringnya kita membaca tentu kita akan mampu membedakan informasi yang kita peroleh dan layak kita konsumsi. Perlu di ingat bahwa judul yang bernada provokatif pasti akan dimunculkan oleh sang penulis dan sang pengunggah hoax. Sebuah judul dan gaya penyampaian informasi yang provokatif akan dipilih sebagai upaya untuk membentuk rasa ketertarikan pembaca. Perlunya kita belajar dan menganalisis judul informasi yang bernada provokatif. Uraian informasi dikemas menarik sehingga para pembaca makin penasaran untuk membaca dengan tuntas dan lengkap. Dengan ketertarikan untuk membaca diharapkan kita mempercayai informasi yang telah kita baca. Sebagai pemerhati media yang bijak kita tentu akan semakin paham mengenai informasi yang provokatif, untuk itu seyogyanya kita tidak langsung mempercayai sebuah informasi namun kita mengkrosceknya di berbagai sumber yang akurat. Dengan mengkroscek akun pengunggah untuk menggali informasi dan pembandingan informasi. Kita sebagai pembaca diharapkan mampu untuk bisa membedakan informasi tersebut benar atau tidak, apakah informasi yang kita dapat termasuk kategori fakta atau opini yang sedang berkembang di masyarakat. Informasi yang disebarkan dan beredar bisa saja berupa foto, untuk itu kita berupaya mencermati korelasi antara foto dan caption foto yang kita peroleh. Kejanggalan antara foto dan caption memungkinkan untuk memberikan informasi yang tidak tepat pada pembaca jadi kita jangan langsung percaya terhadap informasi tersebut, sebaiknya kita harus mencermati foto tersebut dengan bijaksana. Untuk itulah kita bisa bergabung dengan forum, group, komunitas diskusi anti hoax untuk menambah wawasan seputar hoax sehingga kita bisa memahami seputar hoax dan cara menyaring dan mengklarifikasi informasi yang kita dapatkan. Dampak hoax pasti akan sangat tidak baik bagi kita semua, terlebih seorang siswa sebagai generasi muda penerus bangsa akan teracuni otak dengan hoax. Hoax sangat berdampak pada perubahan pola pikir para pembaca yang tidak memiliki filter diri hingga berdampak pada sikap dalam pengambilan keputusan dan kebijakan. Bisa saja sikap para pembaca akan berubah sesuai dengan apa yang ditulis dalam hoax yang telah dibacanya. 
    Dengan adanya informasi yang tidak benar tentu akan menimbulkan dan memicu adanya keresahan, kebingungan, ketidakpercayaan dan bisa menimbulkan perpecahan. Sebagai bagian dari informasi yang tidak bertanggungajawab tentu akan merugikan dan menurunkan reputasi dari pihak yang telah dirugikan dengan adanya hoax. Hal yang akan diperoleh dari penyebaran hoax tentu akan sangat menguntungkan pihak tertentu yang ikut andil dalam membuat dan menyebarkan hoax. Para pemerhati media termasuk pembaca akan semakin tidak percaya pada informasi yang telah dibacanya. Dengan fenomena hoax yang telah merasuk dalam informasi sangat privasi yang kian cepat tentu kita sebagai pendidik memiliki cara untuk disampaikan kepada masyarakat baik itu siswa, keluarga, kolega. Di madrasah kami baru merintis literasi madrasah dan akan diterbitkan majalah madrasah sebagai media kreatifitas siswa, diharapkan beragam fenomena hoax bisa terfilter melalui majalah madrasah kami dan melalui media majalah dinding dengan beragam informasi yan mendidik. Tentu kita sebagai pendidik keseharian kita berada bersama para siswa, itulah lkesempatan kita untuk membrrikan sosialisasi mengenai hoax. Menangkal penyebaran Hoax dengan pendidikan pada siswa, sebagai bidang garapan pendidik yang berada di madrasah tentu memiliki kesempatan komunikasi yang tepat, ada beragam edukasi yang bisa disampaikan kepada peserta didik kita yang berada di lingkungan sekolah. Untuk meminimalisasi dampak dan pengaruh hoax di lingkungan sekolah dan madrasah upaya pendidik bisa melakukan langkah diantaranya: Berhubung saya guru Bimbinan Konseling di madrasah di setiap kesempatan saya senantisas memberikan layanan informasi kepada para siswa mengenai hoax dan dampaknya serta bagaimana solusinya. 
      Memberikan layanan Bimbingan Kelompok pada siswa dengan materi Hoax beserta dampak dan solusinya. Memberikan penguatan kepada siswa agar berfikir logis dalam membaca dan memahami informasi. Kita sebagai pendidik memberikan penguatan pada siswa untuk lebih fokus terhadap pelajaran madrasah. Para wali kelas yang tergabun dalam paguyupan kelas memberikan edukasi kepada wali murid untuk menyamakan persepsi tentang siswa dan informasi hal ini sebagi bagian komunitas anti hoax di lingkungan madrasah. Dengan komunitas ini sebagai media sharing mengenai informasi menumbuhkan jiwa positif thinking, sportif, sehingga siswa tidak mudah dipengaruhi hoax. Membuat slogan atau jargon anti hoax di lingkungan sekolah. Hal ini dilakukan untuk mempertebal jiwa siswa terhadap hoax. Menumbuhkan literasi madrasah yang sudah di launching beberapa waktu yang lalu sebagai penguatan budaya membaca siswa dengan wawasan yang luas. Menempelkan poster yang mudah di jangkau di lingkungan madrasah termasuk di Majalah Dinding, Papan Pengumuman, Kantin, Ruang Guru dan tempat yang mudah di jangkau warga madrasah agar selalu ingat dan waspada terhadap hoax. Keluarga sebagai bagian dari pendidikan tentu tidak terlepas dari pola asuh kita dalam mendidik anak. Cara mengedukasi dan memberikan pengaruh positif dalam mengatasi pengaruh hoax pada lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan berbagai macam cara: Mengakrapkan anggota keluarga untuk senantiasa berkomunikasi secara intens sehinga peran anggota keluarga bisa berfungsi dengan maksimal. Memberikan edukasi pada anggota keluarga secara rutin diwaktu senggang, seperti pada waktu santai keluarga, dengan memberi informasi mengidentifikasi hoax. Membentuk komunitas di lingkungan keluarga dengan tidak membagikan informasi yang meragukan. Waspada hoax dengan menempelkan poster di lingkungan tempat tinggal kita Rekan dan sahabat kita akan mewarnai hari hari kita dalam bercengkrama dan bersenda gurau, beberapa aksi yang dapat kita lakukan untuk mengatasi pengaruh hoax terhadap teman atau kolega diantaranya: Memberikan edukasi tentang hoax, memberikan contoh nyata dan logis diterima akal pikiran kita dengan membaca dan memahami isi informasi. Membentuk komunitas anti hoax, sebagai media sharing mengenai informasi. Membangun kebersamaan, menghargai dan memahami karakter teman yang akan diajak komunikasi, untuk mempermudah dalam mengedukasi teman dan kolega. Share pengalaman pribadi tentang tindakan yang pernah dilakukan ketika mendapati informasi hoax, beberapa minggu saya mendapat informasi dari rekan dan group melalui media sosial WhaatApp yang berisi tentang Minuman serbuk memiliki kandungan berbahaya, menyebabkan batuk dan pengerasan otak dan sebagainya. Barangkali kita pernah juga menerima dan membaca informasi tentang itu, semoga kita tidak termasuk orang yang share informasi tersebut, kalau bicara mengenai penyebabkan batuk dan kandungan berbahaya tentu bukan terletak pada serbuk minumannya itu namnun pasti terletak pada zat lait yang berbahaya dan akhirnya akan terjadi kematian tidak nya batuk dan pengerasan otak. Dampak buruk informasi hoax bagi produsen minuman serbuk dan pedangang minuman serbuk tentu akan berimbas seketika, penjualan jadi sepi dan ahirnya minuman serbuk kurang daya tarik dipasaran dan bahkan tidak laku dan akhirnya menjadi rugi, padahal penjual minuman serbuk telah mengeluarkan modal untuk membeli dagangannya. Anak-anak pun juga sempat bertanya secara langsung pada saya mengenai informasi yang didapat siswa, dan saya pun memberikan penjelasan yang logis sehingga bahasa yang saya sampaikan dapat diterima di usia mereka, sehingga mereka semakin memahami. Selain informasi tentang minuman serbuk, saya juga menerima informasi tentang Vaksin yang menyebabkan autis bagi seseorang anak yang mendapatkan Vaksin, memang saat itu sedang digalakan pemerintah untuk Vaksin, disaat itu pula beredar informasi melalui media WhaatApp mengenai vaksin yang mengakibatkan anak semakin tidak berkembang sehingga masyarakat menjadi panik. 
     Yang pasti informasi hoax sangat berbahaya kalau kita memfilter informasi yang masuk kejejaring sosial. Mari kita lebih bijak dalam share informasi, apakah informasi yang kita dapat layak untuk kita share ataupun tidak, sehingga segi kemanfaatannya bisa di peroleh para pembaca. Untuk itu ketika mendapat informasi, yang saya lakukan adalah: Saya berusaha mengecek sumber informasi tersebut. Mencari informasi dari berbagai sumber tentang kebenaran informasi tersebut pada institusi resmi, sehingga informasi yang kita peroleh bukan hanya merupakan isu-isu yang sengaja disebarkan untuk meresahkan masyarakat, namun informasi yang benar dan dapat dipercaya. Perangkat genggam sangat memudahkan kita berkomunikasi dan bertukar data, anak muda sebagai pangsa pasar yang empuk untuk menyelinapkan informasi yang kurang bertanggungjawab, mayoritas adalah anak usia sekolah, kita sebagai pendidik tidak ingin anak usia sekolah mendapatkan informasi hoax, untuk itu perlunya menggelorakan kepeloporan kita dalam suatu gerakan anti hoax, sebagai sumbangsih kita sebagai pendidk untuk menangkal dan menanggulangi bahaya informasi hoax dengan menguatkan dan merapatkan barisan membentengi anak didk kita supaya memiliki pola pikir yang positif dengan informasi yang positif pula. Guru sebagai pelopor anti hoax dan menumbuhkan literasi madrasah sebagai penguatan budaya membaca siswa dari sumber yang terpercayadengan wawasan yang luas. Sosialisai via Majalah Madrasah yang terbit berkala, Majalah Dinding, Papan Pengumuman, Poster di Kantin, Ruang Guru dan tempat yang mudah di jangkau warga madrasah agar selalu ingat dan waspada terhadap hoax. Hoax adalah musuh kita dan kita perang terhadap hoax, sebagai bentuk penjajahan dimasa kini untuk meracuni otak kita dengan informasi yan tidak benar dan menyesatkan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan generasi yang cerdas dan bertangungjawab. Selamat Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 72 tahun 2017 maki kita menjadi Pelopor Anti Hoax biar masyarakat makin tenteram dan nyaman. (Oleh Eko Endri Wiyono, S.Pd, guru MTsN 2 Nganjuk)* #antihoax #marimas #pgrijateng

Kita Pelopor Anti Hoax