berkreasi penuh inspirasi

kita harus semangat dalam beraktifitas

Senin, 25 Desember 2017

Berkah di Hari Ibu tahun 2017

     Kami tinggal di sebuah pedesaan di kabupaten Nanjuk Jawa Timur, sebuah desa yang ramai denan beragam profesi, namun mayoritas di daerah kami adalah dengan bermata pencaharian bertani, dengan komoditas pertanian yang ungul diantaranya bertani bawang merah dan padi. Masyarakat mengandalkan sawah sebagai mata pencaharian utama. Banyak orang bilang tinggal di kampung lebih nyaman dari pada tinggal di kota, ini lah sebuah fenomena masyarakat, namun dengan pola gaya hidup sekarang antara masyarakat kota dan desa tidak jauh berbeda, berkat teknologi nirkabel semua terhadirkan secara real time dengan perangkat multimedia. Ibuku rajin membaca, waktu luang dimanfaatkan untuk membaca sebagai budaya yang telah dilaluinya hingga kini, memang membaca merupakan sebuah kebiasaan yang patut kita terapkan dalam pola kehidupan kita. Dengan membaca diharapkan dapat memahami apa yang telah kita baca, namun di usia senja kini ibuku mengalami penurunan daya penglihatan. Tahun 1955 ibuku dilahirkan di sebuah keluarga sederhana di kawasan Nganjuk kota, hingga kini tak terasa sudah 62 tahun menjalani kehidupan di dunia fana, walaupun ibuku sudah lanjut usia namun semangat untuk berkreasi tetap kuat dan bersemangat. Dahulu kala ibu aktif dalam klub permainan bola kasti, klub bola voly dan kader dan anggota Pertahanan Sipil Putri (Hansip).

     Sebagai sebagai ibu rumah tangga juga aktif dalam kemasyarakatan, aktif dalam jamaah pengajian putri dan kader aktif posyandu lansia. Sebagai rutinitas mengikuti jamaah pengajian putri yang dilaksanakan tiap sore, sebagai bentuk keikutsertaan dalam masyarakat dalam kerohanian. Selepas melaksanakan kewajiban Sholat sebagai muslim, ibuku meneruskan membaca Kitab Suci. Sebuah problem yan muncul di usia senja ibuku, penglihatan mulai menurun. Inilah yang menjadi problem saat membaca, walau sudah menggunakan penerangan yang cukup namun daya penglihatan juga tetap kurang maksimal. Pada saat bercengkrama sambil menonton televisi saat itu ada tayanan yang mengisahkan seorang yang tidak bisa melihat (maaf buta mata sedari lahir) namun bisa mandiri dan mampu melaksanakan keseharian dengan baik, nah saat itu ibuku bilang orang yang diberikan kekurangan penglihatan saja mampu berkiprah untuk berbuat demi keluarga, terus ibuku bilang bagaimana kalau kita sehat tentu akan berkarya makin baik lagi. Dari melihat tayangan televisi tersebut saya berguman bagaimana kalau ibuku akau periksakan mata, sebuah kesempatan untuk berbuat demi penglihatan ibu. 
      Pada suatu ketika ibu bilang kalau saat membaca mulai kurang jelas dan lampu penerang saya ganti dengan watt yang agak besar, namun ibu bilang masih belum juga maksimal membaca. Entah awalnya bagaimana suatu saat dicobalah kaca mata ayah ku, ibuku bilang nampaknya mulai terasa lebih enak walau masih kurang nyaman dalam membaca dan sedikit pusing katanya. Mulai saat itu saya berfikir ibuku perlu periksa untuk penglihatannya biar ada solusi terbaik dan cepat penanganannya. Pada saat liburan sekolah dan madrasah saya bilang ke ibu ayo saya antar berobat di Pusat Kesehatan Masyarakat dan ibu menyanggupinya. Pada hari Selasa (19/12/2017) ibuku saya akan ke Puskesmas, wah saya juga mulai berfikir ulang bagaimana caranya supaya proses pemeriksaannya cepat, saya menemukan ide sebelum kesana pagi sekali sekitar pukul 06:30 WIB saya sudah ambil antrian di loket memperoleh nomor 3. Terus saya menyiapkan diri untuk fotokopi beragam persyaratan sebagai pengguna BJPS. Setelah selesai melengkapi saya pulang untuk menjemput ibu dirumah maklum jauh sekitar 3 KM. Tepat pukul 07:30 WIB ibuku saya akan ke Puskesmas untuk antri panggilan sesuai nomor urut 3, setelah diperiksa diloket nomor 1 dianjurkan untuk di rujuk di Rumah Sakit Daerah kabupaten Nganjuk. Memang pertama kali itu adalah sebuah langkah yang penuh pengorbanan. Ibuku baru pertama kali ini berobat ke Rumah Sakit jadi proses untuk berobat di Rumah Sakit di mulai dari awal proses pendaftaran pengunjung pasien. Lega rasanya bisa melaui proses pendaftaran, setelah itu akhirnya di arahkan untuk menuju Poli Mata, sangat lama menunggunya sampai jam 12:00 WIB baru mendapatkan panggilan di ruang Poli. Sambil menungu selesai pemeriksaan saya menarik nafas panjang pertanda lega. Setelah di periksa di berikan resep dokter untuk obat dan Optik untuk kaca mata. Langkah demi langkah mulailah saya jalankan resep ke apotek yang berada didalam kopmlek Rumah sakit yang dilayani dengan baik, saat itu mendapatkan nomor urut 155 untuk pengambilan obat. 
      Dalam hati saya bergumam masih lama, akhirnya ibuku saya ajak menuju Optik yang yang sesuai dengan petunjuk pengendali loket BPJS. Sesampainya di Optik suratnya di analisa ternyata ada kekeliruan dalam surat pengantarnya, akhirnya saya disuruh konfirmasi ulang di Kantor Cabang BPJS kabupaten Nganjuk. Berangkatlah saya ke dan dapat antrian A80, wow lama pastinya. Tiba saat di panggil nomor ternyata memang ada kekekiruan saat enter data ruang golongan dan selesai proses di BPJS. Terus saya meluncur ke Optik dan ACC dijanjikan nanti kalau sudah jadi akan di hubungi. Ini angel dari keinginan saya untuk membatu meringankan beban penglihatan ibuku dengan kaca mata. Pada hari Jumat tepat pukul 09:16 WIB (22/12/2017) handphoneku berdering dari staf karyawan Optik, yang menyampaikan pada intinya bahwa Kaca Mata ibuku telah jadi dan bisa untuk diambil. Saat itu kegembiraan mulai menyatu akhirnya saya bersama ibu berangkat menuju Optik, luar biasa saat itu jalanan padat sekali hingga macet. Akhirnya sampai juga ditempat yang dituju tempatnya di selatan alun-alun kota Nganjuk, disana diperlihatkan dan di coba untuk membaca dengan berbagai varian scala huruf, selepas membaca petugas Optik bertanya, bagaimana ibu? Ibuku menjawab dan tersenyum sekarang saat membaca lebih jelas dan tidak pusing. Alhamdulillah disaat peringatan hari Ibu 2017 ini, ibu ku bisa merasakan kenyamanan dalam penglihatan dan beraktifitas. Kado spesial selamat ya ibuku, hanya bingkisan kecil buat ibuku sebagai penerang berupa kaca mata. Selamat hari ibu, terimakasih telah menemani selama ini, semoga kita semua mendapatkan rohmad dan hidayahNya, amin. _____________________ *) Penulis adalah guru BK MTsN 2 Nganjuk Jawa Timur

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Nama:iqbal bagus nurcahyo
Kelas:7-10
No absen:14
Jawaban: membedakan mana yang kaya dan yang miskin

Unknown mengatakan...

Nama:m.faril Sugeng Aditya
Kelas:7.10
No absen:17
Jawaban:membedakan mana yang kaya dan yang miskin