berkreasi penuh inspirasi

kita harus semangat dalam beraktifitas

Senin, 17 Februari 2020

Industri 4.0 Perkuat UMKM Sumedang


Sumber : Pemkab Sumedang
Indonesia itu indah dengan segala kekhasan yang melekat pada setiap daerah. Keanekaragaman menguatkan terjalinnya persaudaran dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, mari kita jaga dan melestarikan potensi untuk mengukir tinta emas Bangsa kita tercinta Indonesia. 
Karunia telah memberikan kekayaan historis pada Kabupaten Sumedang yang membuat kita semakin terpesona. Sumedang lahir dilimpahi pesona alam dan ekonomi kreatif yang memikat. Banyak kisah dan cerita menarik dan kekayaan historis yang perlu kita angkat untuk kita ketahui.


Sumber : Pemkab Sumedang
Menemukan Kabupaten Sumedang sebuah keberuntungan dengan berbagai kekhasan yang sangat membanggakan. Bila kita belum berkesempatan menggunjunginya, itu bukan suatu kendala. Dengan perangkat aplikasi Map kita secara leluasa bisa menyusuri belahan sudut. Secara administratif terletak pada posisi 060 34’ 46,18” - 7° 00' 56,25" Lintang Selatan dan 1070 01’ 45,63” - 108° 12' 59,04" Bujur Timur.


Sumber : BPS Sumedang
Tahukah kita kenapa sampai disebut Sumedang? Penasaran kan? Pasti! Begini kisah asal mulanya, Prabu Aji Putih mendirikan sebuah kebuyutan/pusat keagamaan yang diberi nama Tembon Ageung. Kata tembong berarti kelihatan besar/luhur, sedangkan  ageung berarti besar.

Putra dari Prabu Aji Putih yang bernama Prabu Tajimalela menggantikan ayahnya menjadi penguasa kabuyutan. Ia pun mengganti nama Tambong Ageung menjadi Himbar Buana, yang memiliki arti menerangi alam.

Setelah bertapa, Prabu Tajimela seolah mendapat pencerahan. Ia berkata, “Insun medal insun madangan,” (artinya saya dilahirkan, saya menerangi). Dari ucapan inilah akhirnya diambil nama Sumedang Larang. Kata Sumedang diambil dari singkatan insun madangan, sedangkan Larang artinya sesuatu yang tidak ada tandingannya.    

Sumedang merupakan sebuah kabupaten yang berada Provinsi Jawa Barat. Berada dalam dua kawasan strategis yaitu Bandung dan Cirebon. Secara geografis Sumedang menjadi penghubung antara dua wilayah penting di Jawa Barat.

Batas-batas wilayah Kabupaten Sumedang yaitu sebelah Utara Kabupaten Indramayu, sebelah Selatan Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung, sebelah Timur Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Tasikmalaya, sebelah Barat Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang.

Secara geografis luas daratan Sumedang adalah 155.872 hektare yang  dihuni 1.146.435 jiwa, kawasan lindung  72.792 hektare (46,7 %), kawasan budidaya  83.080 hektare (53,3 %), kawasan sawah 18.802,94 hektare, sawah tadah hujan 11.388,46 hektare. Sumedang terdiri dari 26 kecamatan, 270 desa dan 7 kelurahan.
Sumber : BPS Sumedang
Sebentar lagi Sumedang akan merayakan hari jadinya. Tepatnya pada tanggal 22 April akan diperingati sebagai hari jadi Sumedang dengan mengacu pada tiga sumber.  Pertama Kita Warugajagat ditulis Mas Ngabehi Parana (1117 H): Pajajaran merad kang merad ing Salasa ping 14 Wulan Syafar Tahun Jum Akhir. Kedua, rucatan Sejarah Dr R Asikin Widjajakusumah menyatakan, Pengeran Geusan Ulun jumeneng nalendra (te kababawa ku sasaha) di Sumedanglarang sabada burak Pajajaran. Artinya Geusan Ulun menjadi raja berdaulat di Sumedanglarang. Ketiga, disertasi Prof Drs Husein Djajadiningrat, serangan Islam ke ibukota Pajajaran terjadi pada tahun 1578. Berdasarkan ketiga sumber itu, keputusan DPRD nomor 1/KPTS/DPRD/SMD/1973 tanggal 8 Oktober 1973 menetapkan 22 April sebagai hari Jadi Sumedang.

Dalam Kitab Waruga Jagat 1117 H disebutkan Sang Aji Putih atau dikenal Tajimalela, putra Prabu Guru Haji Aji Putih mendirikan kerajaan Mandala Hibar Buana yang berkedudukan di Tembong Agung, cikal bakal Sumedanglarang dengan ibu kota kerajaannya pertama di Kampung Muhara, Desa Leuwihideung, Darmaraja.

Kerajaan diteruskan oleh Prabu Lembu Agung dan Prabu Gajah Agung kemudian ke Sunan Guling. Ibukota kerajaan pindah ke Ciguling. Trah kerajaan diteruskan oleh putrinya Ratu Pucuk Umum yang memindahkan ibu kota kerajaan ke Kutamaya atau Padasuka sekarang. Hingga akhirnya Prabu Geusan Ulun, putra Ratu Pucuk Umum menjadi raja Sumedanglarang dan saat itulah terjadi burak Pajajaran, 22 April 1578.  Keturunan Prabu Geusan Ulun menjadi pemimpin Sumedang sampai kemerdekaan Indonesia.

Sebagai bentuk refleksi tahun 2019 dan resolusi tahun 2020 perlunya adanya pengejawantahan pembangunan kabupaten Sumedang, sehingga apa yang telah terlewati pada tahun lalu dan kini menginjak tahun 2020 semakin menguatakan Sumedang menjadi Barometer UMKM di Indonesia dengan segudang produk unggulan.


Sumber : BPS Sumedang
Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan dan komputasi kognitif. Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas". Di dalam pabrik cerdas berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat. Lewat Internet untuk segala (IoT), sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara bersamaan. Lewat komputasi awan, layanan internal dan lintas organisasi disediakan dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam rantai nilai.

Memberikan ruang terbuka hijau sangat penting untuk menambah keasrian deqan keseimbangan ekosistem Semedang yang semakin mempesona. Berbagai area bisa di kembangkan sebagai penopang paru-paru kota. Menanam pohon di sekitar jalan lingkar Jatigede merupakan  salah satu ikhtiar dalam pembangunan yang selaras dengan alam.

Bisa kita amati dari data yang di rilis Badan Statistik Sumedang, semakin membanggakan. Pada tahun 2019, angka kemiskinan di Kabupaten Sumedang menembus 9.05 % atau menurun signifikan sebesar 0.71 % dari tahun sebelumnya. Capaian tersebut termasuk yang paling tinggi di Jawa Barat sebagaimana dipublikasikan oleh BPS. Semua berkat kerja keras dengan dukungan lintas sektoral yang di kelola secara profesional dan proprosional. 

Berbagai terobosan semakin memberikan dampak yang sangat signifikan untuk pembangunan. Digulirkannya program pembangunan Sport Centre Tadjimalela, pembangunan jalan lingkar selatan, pembangunan Daerah Irigasi Rengrang, dan pembangunan Bundaran Polres. Program-program tersebut membawa dampak dan peluang untuk pengembangan wilayah Kabupaten Sumedang.

Geliat perekonomian semakin meningkat dengan adanya pembangunan jalan tol Cisumdawu yang memiliki 5 interchange di wilayah Kabupaten Sumedang menjadikan akses lebih mudah untuk pergerakan barang dan jasa serta membuka peluang investasi serta promosi potensi ekonomi Kabupaten Sumedang. Pembangunan Waduk Jatigede membuka peluang usaha masyarakat, khususnya di sekitar genangan, sekaligus peluang investasi di sektor pariwisata.

Inovasi dan kemajuan pembangunan daerah tidak bisa dilepaskan dari arah pembangunan daerah sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sangat membanggakan capaian pembangunan sampai dengan pertengahan tahun ketiga RPJMD sebesar 60,24%. Hasil ini sudah melebihi target rata-rata yang harus dicapai.

Adapun prestasi yang dicapai di antaranya diraihnya penilaian pengelolaan keuangan dengan opini WTP (wajar tanpa pengecualian) dari BPK untuk laporan Tahun Anggaran 2014 dan 2015, penghargaan Kabupaten Sehat Tingkat Nasional Tahun 2013 dan Tahun 2015. Prestasi terakhir yang diraih Sumedang adalah Juara Umum Pameran Citra Pariwisata Nusantara 2015 dan pada 2016 mewakili Jawa Barat dalam Ekspo Nusantara dengan menyabet penghargaan di tiga kategori, yakni Penataan Stan, Penyaji Kuliner, dan Penyaji Produk Daerah Terbaik.

Sebagai daerah yang kaya akan budaya dan pesona alamnya, Sumedang bisa jadikan kabupaten pariwisata, serta salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia, bahkan di dunia. Untuk itu, di tahun 2020 program pengembangan pariwisata akan diperkuat, antara lain melalui pembangunan lanjutan geotheater Rancakalong, lanjutan penataan Alun-alun Sumedang, pengembangan destinasi Wisata Jatigede, dan Gunung Lingga Batu Dua, pengembangan destinasi wisata Curug Sindulang dan Cipanas sekarwangi, penataan kawasan Gunung Palasari serta revitalisasi Gedung Srimanganti.


Sumber : BPS Semedang
Pengembangan kawasan kota pintar atau Smart City pada kabupaten sumedang sangat layak untuk di kembangakan. Seperti kita ketahui telah terjalin hubungan harmonis antara Telkomsel yang telah berkolaborasi bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang melalui penandatangan nota kesepahaman kedua belah pihak dalam penerapan teknologi masa depan untuk mendukung upaya pembangunan kabupaten ini dengan menguatkan ekosistem perkotaan berbasis konsep Smart City.

Dengan konsep Smart City akan terus bergerak maju mengakselerasikan negeri melalui berbagai dukungan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur lapisan masyarakat. Kolaborasi dalam memanfaatkan teknologi berbasis digital guna mendorong terwujudnya smart city  di wilayah Sumedang melalui pengembangan ekosistem edukasi dan ekonomi berbasis teknologi melalui peningkatan mutu  dan jenis layanan pemerintah dan  sumber daya manusia setempat.

Sebagai barometer pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Sumedang perlu bersinergi lintas sektoral dalam pengembangan ekonomi kreatif. Pemkab Sumedang bersama Institut Koperasi Indonesia (Ikopin) berupaya mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk melek pasar digital (digital market) dalam memasarkan produknya sehingga usahanya lebih maju dan menguntungkan.

"Digital market ini harus betul-betul menjadi keharusan dari setiap UMKM dan koperasi dalam memasarkan produknya," kata Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir usai seminar nasional bertemakan "Stabilitas Sistem Keuangan pada UMKM dan Koperasi" yang diselenggarakan Ikopin di Jatinangor, Sumedang.

        Sejalan dengan adanya penguatan UMKM di era Industri 4.0 perlu menjembatani para pelaku UMKM untuk lebih profesional dan berdaya guna tinggi. Perlu penguatan pendamping Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sumedang. Sehingga rasio jumlah pendamping dengan UMKM di Sumedang semakin ideal. Pemberdayaan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) perlu dikuatkan dengan berbagai terobosan mutakhir sehingga pengusaha skala mikro kecil menengah semakin bergeliat dan bangkit menuju tonggak perekonomian Sumedang.

        Ide kreatif dan inovatif perlu dimunculkan dengan sinergi yang membangun bersama Dekranasda Kab Sumedang. Sebagai wujud pengapresian atas dedikasi para UMKM bisa menggulikan berbagai cara untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas. Seperti kerjasama yang telah dilaksanakan oleh Pemkab Sumedang bersama PT. Shopee telah menyelenggarakan Pelatihan dan Kerjasama Pemasaran UMKM.

Bentuk penguatan yang perlu dilanjutkan dalam rangka memfasilitasi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam memasarkan produk-produknya melalui internet (online), Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sumedang bekerjasama dengan PT Shopee Internasional Indonesia menyelenggarakan Pelatihan dan Kerjasama Pemasaran UMKM secara Online. Kegiatan yang positif ini akan memberikan peluang pasar yang potensial dengan sebaran tanpa batas ruang dan waktu.

Kegiatan ini semakin memacu semangat para pelaku usaha menjalankan untuk usahanya sehingga benar-benar bisa meningkatkan perekonomian di Kabupaten Sumedang. Para pelaku UMKM bisa terus meningkatkan kualitasnya produknya agar bisa laku. Semakin memotivasi bagi pelaku UMKM sehingga betul-betul menjadikan produk yang kompetitif, memiliki nilai keunggualan dalam bersaing.

        Melakukan konsolidasi dan agregasi UMKM, dengan target dan komitmen yang jelas. Sehingga, kapasitas usaha dan daya saing UMKM bisa meningkat dan struktur ekonomi kita yang selama ini berbentuk piramida bisa menjadi lebih adil.

        Peran koperasi sebagai lembaga penyalur pembiayaan ke UMKM sangatlah penting. Untuk itu keberadaan koperasi diharapkan mampu memperbesar realisasi pembiayaan kepada para pelaku usaha.

        Sumedang harus memperkuat promosi dengan berbagai plafom media untuk mensukseskan Sumedang dalam menyongsong era industri 4.0. Hadapi revolusi industri 4.0 dengan sigap untuk memperkuat UKMM Sumedang. Era Revolusi Industri 4.0 semakin menuntut dunia usaha dari skala kecil, sedang hingga besar untuk melakukan berbagai lompatan bisnis agar menghasilkan produk barang dan jasa yang kompetitif baik di pasar domestic maupun global. Bahkan, di dunia industri kreatif, SDM Indonesia memang tidak kalah bersaing negara lain.

Sejumlah produk yang telah mengakar pada masyarakat akan semakin membawa keberkahan yang semakin meluas dari berbagai sisi. Kita harus mengemas dengan desain yang diakui oleh sejumlah negara dengan kualitas eksport. Sangat baik untuk memberikan peluang ke depan dalam menyongsong industri 4.0 terutama di bidang furniture, craft, dan fashion khas Sumedang. Kita perkuat pelaku usaha untuk peduli dengan pola pasar, baik lokal, nasional maupun internasional sehingga para UMKM Sumedang tidak akan keteteran mengejar kuantitas dan kualitas dalam waktu yang cepat.
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumedang
Apa yang di butuhkan UMKM baik untuk penetrasi pangsa pasar maupun bahan baku senantiasa di kembangkan dengan baik. Dikembangkan dan dirancang secara khusus sehingga di peroleh capaian yang maksimal. Dukungan yang semakin kuat pada UMKM akan memberikan imbas untuk pengembangan bisnis skala kecil dan menengah di berbagai bidang usaha. Untuk itu para pelaku UMKM perlu dibekali pemberian informasi mengenai fungsi manajemen, baik manajemen akuntansi, penggajian, penjualan, pembelian, logistic, distribusi dan manufaktur lainnya.


UMKM perlu penguatan dan dukungan secara berkesinambungan dengan berbagai secara sistem lintas sektor. Dengan mendapatkan pembinaan dari pihak yang berkompeten akan terumuskan model pemberdayaan dalam memperkuat posisi transaksi dan kemitraan usaha. Seperti yang digulirkan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir yang secara resmi melaunching Kampung Kaus Kaki Desa Cikondang, Kecamatan Ganeas merupakan suatu bentuk dukungan yang sangat baik untuk mengembangkan potensi daerah.



Kabar gembira yang membuat kita bangga, kabar baik senantiasa kita nanti untuk perkembangan UMKM di Sumedang. Suatu lompatan yang baik dengan di gelarnya pameran atas inisiasi KBRI Pretoria yang bekerja sama dengan PT. Pupuk Kujang mendatangkan Kopi Geulis, UMKM dari Kota Sumedang untuk mengikuti salah satu pameran kopi dan cokelat terbesar di dunia yang sudah ketujuh kalinya diselenggarakan di Johannesburg, Afrika Selatan. Pameran ini setiap tahunnya berhasil menarik minat kurang lebih 30.000 pengunjung dan diikuti oleh lebih dari 230 peserta yang berasal dari industri hospitality, coffee maker manufacturer, dan restoran. Kesempatan ini dimaksimalkan sebagai ajang perkenalan kopi Sumedang kepada pasar internasional. Mari kita perkuat penetrasi pasar untuk produk ini sehingga akan semakin memberikan dampak yang sangat signifikan.


Semua yang dilakukan untuk pengembangan UMKM Kabupaten Sumedang akan menjadi pilar ekonomi Nasinal bahkan Internasional dengan dukungan secara intensif dan penggelolaan secara bijak dengan mengembangan potensi ekonomi berbasis masyarakat. Semoga dengan dukungan dan kerjasama berbagai pihak yang berkompeten mampu mmeberikan andil yang luarbiasa bagi tumbuhnya perekonoimian Sumedang dalam menyongsong Industri 4.0. @bitread_id @dony_ahmad_munir #writingthon #writingthonjelajajahisumedang #sumedangsimpati


                              QUIS SUMEDANG SIMPATI


Daftar Pustaka :

https://sumedangkab.go.id/Profile/index/wilayah

http://koran-sindo.com/page/news/2016-08-31/0/12/Inovasi_Jadi_Kunci_Kemajuan_Pembangunan_Sumedang

https://tinewss.com/refleksi-sumedang-simpati-2019-angka-kemiskinan-sumedang-menurun-tajam/

https://sumedangkab.go.id/Profile/index/sejarah

https://www.indotelko.com/read/1572315169/telkomsel-city-sumedang

https://jabar.antaranews.com/berita/121335/pemkab-sumedang-ikopin-terus-dorong-umkm-melek-pasar-digital

http://jabarekspres.com/2019/jumlah-pendamping-umkm-di-jabar-belum-ideal/

https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0


https://kemlu.go.id/portal/id/read/495/berita/indonesia-perkenalkan-kopi-sumedang-dalam-pameran-kopi-cokelat-terbesar-di-afrika

Tidak ada komentar: