berkreasi penuh inspirasi

kita harus semangat dalam beraktifitas

Minggu, 27 Oktober 2019

Loper Koran keren


Pagi yang gelap terasa semakin dingin selepas Shubuh, udara sangat dingin merasuk dalam raga ini. Embun pagi menyelimuti dengan tebal, tanpa menembus jarak sepuluh meter. Terasa sunyi dalam keheningan pagi, memberi kesejukan yang alami.


Sebuah kios koran di seberang rel kereta api kota lama, pagi ini sangat ramai dengan para pengasong koran. Merapikan tumpukan koran, majalah dan buletin. Mengurutkan halaman koran, biar sesuai dengan bagian rubriknya.

Mengemas dengan rapi sembari memasukan ke dalam tas besar, di boncengan belakang sepeda jengki. Menggulung koran dengan karet gelang, untuk mempermudah memberikan kepada pelanggan. Menali tas dengan erat, supaya aman dalam perjalanan.

Sosok bocah kecil seusia dua belas tahun, berbaju dekil bertopi hitam legam. Tampak cekatan mengemas koran dan majalah dalam tumpukan yang rapi. Semua di kemas untuk mempermudah memberikan ke pelanggan.

Setelah selesai berangkatlah mengayuh sepada, dengan penerangan sederhana. Sebuah lampu senter terpasang, dengan memberikan karet ban dalam bekas. Masih sangat gelap sehingga perlu penerangan pada sepeda. Sehingga perlu penerangan ekstra.

Tiba pada salah satu pelanggan yang berada di perumahan mewah, tampak pintu pagar tinggi tertutup rapat. Tidak ada satupun orang yang tampak diluar. Satpam yang biasanya berjaga di depan, yang menerima koran tidak nampak.

Mulailah berfikir bagaimana cara memberikan koran ini supaya aman, begitu pikir Tono dalam hati. “Biasanya pak satpam duduk di bangku ini, kemana ya sekarang? Aku kasihkan siapa koran ini, takut kalau hilang tidak sampai kepada pelanggan” kata Tono berguman.

“Wo iya aku, kan membawa tas kresek hitam, biar tak ambil dulu kreseknya dia tas belakang!” seketika Tono mencari tas disela-sela tumpukan koran dan majalah di tas. “Kok tidak ada ya, kemarin sore persaan aku menaruh tas kresek di tas ini, sekarang kok tidak ada ya.” Kata Tono menenangkan diri.

Sambil terus mencari akhirnya tetap tidak ketemu, “sudah tak cari ditepi dan tenah kok tidak ketemu juga” kata Tono. “Apakah di bawah sendiri ya hingga tertumpuk koran ini, baiklah akan saya bongkar koran dan majalah ini biar tas kreseknya ketemu.” kata Tono sambil memindahkan koran ke bawah.

Belum sampai separo mengeluarkan koran, bahu Tono di tepuk dari belakang sambil menyapanya. Pleeeek ... pleeek ... pas mengenai bahu kanan Tono. “Hei kamu kenapa koran kok di keluarkan dari tas?” Tanya pak satpam kepada Tono. “Ini pak satpam, saya mencari tas kresek untuk tempat koran bapak supaya tidak hilang, karena tadi saya mencari bapak tidak ketemu, akhirnya saya berkeinginan untuk membungkus koran ini dengan tas pak” kata Tono dengan memelas.
#OdopBatch7 #OneDayOnePost

7 komentar:

Ashima Meilla Dzulhijjah mengatakan...

Keren kak...
Di kampung tidak ada loper koran...

Maaf pak, sepertinya di beberapa paragrafh ada typo.

Semangat

Reno Danarti mengatakan...

Manteep pak Eko...

atiq - catatanatiqoh mengatakan...

wihh keren memang masih eksis ya koran itu meski jaman sudah digital :)

Mak 'Nces mengatakan...

Pak eko selalu keren nih dalam menyajikan kata 👍🏻😍

SULIS RAHMADANI HUTAGALUNG mengatakan...

Keren nih pak eko:)

khofiyaarizki mengatakan...

jadi semangat nukis juga pak eko. kasihan sama si tono hehe
ohiya pak eko hapunten ada beberapa kata yang typo misalnya malajah dan pelangan. sukses terus pak.

khofiyaarizki mengatakan...

jadi semangat nulis juga pak eko. kasihan sama si tono hehe
ohiya pak eko hapunten ada beberapa kata yang typo misalnya malajah dan pelangan. sukses terus pak.