berkreasi penuh inspirasi

kita harus semangat dalam beraktifitas

Selasa, 21 Mei 2019

Si Jack dan Radio


Rimbun pepohonan nampak lebat menutupi halaman depan rumah bercat kuning. Sangat lebat hingga bentuk rumah kian tak nampak. Daun pohon nangka dan mangga tersingkap tertiup angin gunung wilis.

Bunga berdaun hijau dan kuning merambat mencengkeram kuat batang pohon. Sulur akar bergelantungan berjuntai ke tanah.


Tanda kehidupan nampak di rumah yang tertulis 77, menandakan periode pembangunan kala itu. Sangat khas bentuk dan warna kejayaan dimasa lalu.

Sebuah sangkar tergolek di ujung teras depan, bertengger burung anggungan berkalung. Derkuku kugeru perkutut nampak riang dalam sangkar bambu.

Mengetuk pintu untuk menyusuri, membuka dengan hati-hati. Begitu terbuka terdengar anggunguan merdu bertalun-talun. Tiada henti menyapa dengan keras tak berjeda bersuara.

Melangkah dengan perlahan mengamati sekeliling, terdengar suara meringkik bertubi-tubu dengan suara yang kecil berjerit-jerit. Melengking terdengar keras di keheningan.

Menengadahkan ke atas, kesamping dan ke pojok belum juga menemukan sumber asal suara meringkik yang kian keras, dibarengi suara kepakan sayap.

Terperanggah begitu mendekati kelambu coklat tersingkap angin dari luar yang berdebu. Ada sosok mata berkedip-kedip bulat sekali berwarna hitam.

Bertengger pada kayu mencengkeram erat batang pohon asam. Berperawakan kecil dengan bulu kecoklatan, berparuh pendek nan runcing, bermata bulat mendelik tak berkedip menatap garang, leher berputar hingga kebelakang nyaris terlepas.

Merinding sekali seakan terlihat setan dalam benak ini, bulu kuduk terasa tebal dan dingin, tangan terasa kaku, kaki sulit bergerak dan nafaspun tersengal. Ingin segera lari menjauh secepat kilat meninggalkan.

Dalam keheningan dan kekakuan munculah sosok kecil terbang berwarna coklat melintas di atas kepala ini. Menyerupai kecoak dengan warna gelap kehitaman dengan kaki panjang.

Baru berhenti di lantai dekat selembar kertas berwana merah. Sedetik berselang sekekebat tedengar raungan keras berbarengan kepakan sayap begitu kuat menyergap dengan paruh dan jari mencengkeram.

Seketika kecoa tak bernyali di cengkeram seekor burung yang sejak tadi bertengger dengan seramnya. Begitu menerkam langsung terbang menuju singgasana di ujung pojok dekat kelambu.

Lihai sekali si Jack burung celepuk dengan kecakapan ini. Tiap saat di latih untuk waspada dan sigap mengikuti petunjuk. Saat di berikan makanan kita cukup memanggil "Jack jack" dia sudah.datang mendekat ditangan.

Si Jack yang baik tidak menunjukan sosok seramnya seperti di kisahkan burung hantu. Namun lucu menghibur dengan jogetan gelengan kepala. Pintar sekali di panggil mendekat bertengger mendengarkan siaran radio bersama sambil manggut-mangut.

Tidak ada komentar: