A. Pengertian dan Makna
Wawasan Wiyata Mandala
Secara harfiah kata
‘wawasan’ mengandung arti pandangan, penglihatan, tinjauan atau tanggapan
indrawi. Secara lebih luas dapat diartikan sebagai pandangan atau sikap
mendalam terhadap sesuatu. Sedangkan istilah “Wiyata” memiliki arti pelajaran
atau pendidikan, dan kata “mandala” dengan arti bulatan, lingkaran, lingkungan
daerah atau kawasan. Jadi, kata “Wiyata Mandala” dapat diartikan sebagai
lingkungan pendidikan/pengajaran.
Jika digabungkan, maka
Wawasan Wiyata Mandala dapat diartikan sebagai suatu pandangan atau sikap
menempatkan sekolah sebagai lingkungan pendidikan. Suatu wawasan proses pembudayaan
tata kehidupan keluarga besar, dimana para anggotanya merasa ikut memiliki,
melindungi dan menjaga citra dan proses wibawa tersebut. Suatu lingkungan
dimana terjadi proses koordinasi, proses komunikasi, tempat saling bekerja sama
dan bantu membantu.
Adapun makna yang terkandung dalam proses pendidikan Wiyata
Mandala adalah: Madrasah hendaknya
betul-betul menjadi tempat terselenggaranya proses belajar mengajar (proses
pembudayaan kehidupan) dimana ditanamkan dan dikembangkan berbagai nilai-nilai
ilmu pengetahuan, keterampilan serta wawasan dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan Nasional yaitu manusia yang cerdas, menguasai ilmu dan tehnologi,
berkarakter islami dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa.
Madrasah sebagai
masyarakat belajar, dimana terjadi proses interaksi antara Peserta Didik, guru
dan lingkungan madrasah. Oleh karena itu, dalam kehidupan madrasah diperlukan
peran dari masing-masing unsur, seperti: kepala madrasah, guru/ustad/ustadzah,
orang tua Peserta Didik, para Peserta Didik, pegawai dan hubungan timbal balik
antara madrasah dengan masyarakat dimana sekolah itu berada.
Madrasah yang mempunyai
makna strategis dalam Wawasan Wiyata Mandala atau sebagai lingkungan
pendidikan, dituntut untuk:
Memiliki sarana dan
prasarana yang cukup dan baik;
Memiliki tenaga edukatif
(guru) berpribadi teladan, terampil serta
berpengalaman/berwawasan luas;
Mempunyai lingkungan aman,
nyaman, bersih, tertib, indah, sejuk, dan segar;
Ada partisipasi,
kerjasama, dan dukungan masyarakat sekitar;
Adanya hubungan harmonis
baik intern (sesama warga madrasah) maupun ekstern (hubungan timbal balik
antara orang tua, masyarakat, dengan para warga madrasah);
Ada kesadaran dan disiplin
para warga madrasah mentaati segala peraturan serta tata tertib madrasah;
Tumbuhnya semangat peserta
untuk maju dan bekerja keras.
B. Madrasah dan Fungsinya
Pada hakekatnya, madrasah
merupakan lembaga pendidikan formal sekaligus tempat penyelenggaraan Proses
Belajar Mengajar. Berbicara mengenai fungsi madrasah, maka bisa kita ketahui
dari Visi, Misi, dan Tujuan yang hendak dicapai. Sebagai warga madrasah yang
baik, kita harus mengetahui dan memahaminya.
Berupaya membantu
pemahaman terhadap fungsi madrasah kita, maka kami sajikan Visi, dan Misi MTsN 2 Nganjuk, yaitu sebagai berikut:
Visi: Terciptanya
Pembelajaran Mandiri yang Islami dan Unggul dalam Penguasaan Sains dan
Teknologi
Misi:
Menanamkan konsep
pemahaman belajar sepanjang hidup (Learning how to know, learning how to do,
Learning to be and learning how to live togethar);
Menciptakan kurikulum dan
pembelajaran yang memaksimalkan potensi peserta didik;
Menyelenggarakan proses
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan efektif serta menyenangkan;
Mewujudkan sarana dan
prasarana yang memadai dan dan mengikuti perkembangan;
Mewujudkan lingkungan
belajar yang kondusif;
Menciptakan komunitas
belajar (learning community), pendidik, tenaga kependidikan dan peserta
didiknya secara aktif terlibat dalam proses membangun pengetahuan, gagasan, dan
amal kebajikan;
Menyelenggarakan Continous
Professional Development.
Agar tercipta suatu
kondisi yang kondusif dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan,
maka madrasah dilengkapi dengan aturan/tata tertib kehidupan yang mengatur
hubungan antara guru, pengelola pendidikan Peserta Didik dalam Proses Belajar
dalam suasana yang dinamis.
C. Prinsip Madrasah
Madrasah sebagai Wiyata
Mandala selain harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, juga harus mencegah
masuknya faham sikap dan perbuatan yang secara sadar ataupun tidak sadar dapat
menimbulkan pertentangan antara sesama, baik yang disebabkan karena perbedaan
suku, agama, asal/usul/keturunan, tingkat sosial ekonomi serta perbedaan paham
politik. Madrasah tidak boleh hidup menyendiri melepaskan diri dari tantangan
sosial budaya dalam masyarakat tempat madrasah itu berada. Madrasah juga
menjadi suri teladan bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, serta mampu mencegah
masuknya sikap dan perbuatan yang akan menimbulkan pertentangan. Untuk itu
madrasah memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
Madrasah sebagai
wadah/lembaga yang memberikan bekal hidup. Dalam hal ini madrasah seharusnya
bukan hanya sekedar lembaga yang mencetak para intelektual muda namun lebih
dari itu madrasah harus menjadi rumah kedua yang memberikan pelayanan dan
pengalaman tentang hidup, mulai dari berorganisasi, bermasyarakat
(bersosialisasi), pendidikan lingkungan hidup (PLH) atau bahkan pengalaman
hidup yang sesungguhnya.
Madrasah sebagai institusi
tempat peserta didik belajar dibawah bimbingan pendidik. Bimbingan lebih dari
sekedar pengajaran. Dalam bimbingan peran pendidik berubah dari seorang
pendidik menjadi seorang orangtua bahkan menjadi seorang kakak.
Madrasah sebagai lembaga
dengan pelayanan yang adil/merata bagi stakeholdernya. Hal tersebut bisa berupa
pemerataan kesempatan mendapatkan transfer of knowledge, maupun transfer of
experience, dengan tanpa membedakan baik dari segi kemampuan ekonomi, kemampuan
intelegensia, dan juga kemampuan fisik (gagasan madrasah inklusi).
Madrasah sebagai lembaga
pengembangan bakat dan minat Peserta Didik. Prinsip ini sejalan dengan teori
multiple intelligence (Howard Gardner) yang memandang bahwa kecerdasan
intelektual bukanlah satu-satunya yang perlu diperhatikan oleh lembaga
pendidikan, terutama madrasah. Dengan kata lain, madrasah sebagai lembaga
pembinaan potensi di luar intelegensi. Peningkatan kemampuan intelektual,
emosional, Kemampuan bersosialisasi, kemampuan kinestik, kemampuan seni dan
maupun kemampuan-kemampuan lainnya mendapat perhatian yang seimbang. Selain
itu, madrasah juga harus memberikan perhatian serius untuk mengembangkan
kemampuan emosional dan sosial, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi,
kemampuan bekerjasama dalam kelompok, dan lain-lain. Selain bisa belajar bekerjasama
dan berorganisasi dalam wadah Organisasi Siswa Intra Sekolah(OSIS) di MTsN 2 Nganjuk kalian bisa mengembangkan bakat
melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti:
Jurnalistik, Pramuka, Seni Baca Al-Quran, Hadroh, Olimpiade Sains (OSN)
Palang Merah Remaja (PMR), Marching Band, Olah raga
Madrasah sebagai wahana
pengembangan sikap dan karakter. Sikap sederhana, jujur, terbuka, penuh
toleransi, rela berkomunikasi dan berinteraksi, ramah tamah dan bersahabat,
cinta negara, cinta lingkungan, siap bantu membantu khususnya kepada yang
kurang beruntung merupakan sikap dan watak yang perlu dibentuk di dalam
lingkungan madrasah.
Madrasah sebagai wahana
pendewasaan diri. Di dalam dunia yang berubah begitu cepat, salah satu
kompetensi dasar yang harus dimiliki tiap peserta didik adalah kompetensi dasar
belajar secara mandiri. Dengan proses pendewasaan yang diberikan di madrasah,
pendidik tidak lagi perlu menjejali pemikiran peserta didik dengan perintah.
Lebih dari itu peserta didik akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar
ketika ia mencari dan mendapatkan apa yang ia butuhkan untuk hidupnya.
Madrasah sebagai bagian
dari masyarakat belajar (learning society). Madrasah bukan hanya sebagai tempat
pembelajaran bagi peserta didik, namun juga harus mampu menjadi pusat
pembelajaran bagi masyarakat di lingkungan sekitar.
D. Penataan Wiyata Mandala
Dalam Upaya Ketahanan Madrasah
Mekanisme pelaksanaan
Wawasan Wiyata Mandala di madrasah dapat dilakukan melalui dua tahap, yaitu
tahap prventif dan tahap represif. Mekanisme Tahap Preventif dapat dilakukan
dengan cara: a. Memelihara sekolah melalui 7 K (Keamanan/Kenyamanan,
Kekeluargaan, Kedisiplinan, Kerindangan, Kebersihan, Keindahan, etertiban). b.
Menciptakan suasana harmonis antar warga dan lingkungan sekolah. c. Membentuk
jaring pengawasan. d. Menghilangkan bentuk perpeloncoan saat Masa Orientasi
Peserta Didik (MOPD). e. Mengisi jam kosong dengan kegiatan ekstrakurikuler. f.
Meningkatkan keamanan dan ketertiban saat masuk dan usai sekolah. Mekanisme
Tahap Represif dapat dilakukan dengan cara: a. Mendamaikan pihak yang terlibat
perselisihan. b. Menetralisir isu negatif yang berkembang. c. Berkoordinasi
dengan pihak keamanan bila ada tindakan kriminal di madrasah. d. Penyelesaian
kasus secara hukum terhadap kasus yang melibatkan pihak luar sekolah. e.
Mengadakan Bimbingan dan Penyuluhan. f. Memberikan sanksi sesuai tata tertib
yang berlaku Ketahanan madrasah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang
bersifat preventif an represif dilakukan apabila upaya-upaya lain madrasah
tidak memungkinkan.
Untuk menjadikan madrasah
sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan penataan Wiyata Mandala di
madrasah melalui langkah-langkah:
Meningkatkan koordinasi
dan konsolidasai sesama warga madrasah untuk dapat mencegah sedini mungkin
adanya kegiatan dan tindakan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.
Melaksanakan tata tertib
madrasah secara konsisten dan berkelanjutan.
Melakukan koordinasi
dengan Komite madrasah dan pihak keamanan setempat untuk terselenggaranya
ketahanan madrasah.
Mengadakan penyuluhan bagi
orangtua dan Peserta Didik yang bermasalah
Mengadakan penyuluhan dan
pembinanan kesadaran hukum bagi Peserta Didik.
Pembinaan dan pengembangan
keimanan, ketaqwaan, etika bermoral Pancasila, kepribadian sopan santun dan
berdisiplin.
Pengembangan logika para
Peserta Didik, rajin belajar, gairah menulis, gemar membaca/ informasi/penemuan
para ahli.
Mengikutsertakan Peserta
Didik dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri.
Mengadakan karya wisata
dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Nah, setelah mendapatkan
pencerahan, semoga kalian bisa memahami Wawasan Wiyata Mandala dan tidak tambah
bingung. Intinya, madrasah merupakan lembaga formal tempat terjadinya proses
belajar mengajar dan tidak diperkenankan melakukan aktivitas diluar pendidikan.
23 komentar:
Nama : Fadhil Rizky Akbar
Kelas : 7-8
Alasan saya supaya berprestasi adalah saya harus terus berusaha belajar dan pantang menyerah. Jika saya putus asa maka saya akan terus ingat bahwa orang tua saya yang selalu membuat saya semangat.
Nama: Muhammad Rizki ari Kurniawan
Absen:04
Kelas:7-8
Nama:mohammad fahmi harist
Kelas:7-8
No absen:9
Alasan saya supaya berprestasi adalah saya harus terus berusaha belajar dan pantang menyerah. Jika saya putus asa maka saya akan terus ingat bahwa orang tua saya yang selalu membuat saya semangat dan saya akan selalu ingat jasa orang tua
Nama : Elvina Masrurotul Mufiddah
Kelas: 7-8
Alasan saya berprestasi adalah saya ingin menjadi orang yang sukses berjasa pada negara, agama dan bangsa dan selalu membahagiakan orangtua
Nama:Rendika Guntur Alfian Akbar
No absen:8
Alasan saya supaya berprestasi adalah saya harus terus berusaha belajar dan pantang menyerah. Jika saya putus asa maka saya akan terus ingat bahwa orang tua saya yang selalu membuat saya semangatdan saya akan selalu ingat jasa orang tua
Nama:cheiza Fadhilla Anditya putri
Kls: 7-8
Alasan saya ingin berprestasi adalah saya ingin membanggakan kedua orang tua saya dan saya ingin mempertahankan prestasi saya sekarang
Nama: mandania Dewi Safitri
Kls : 7-8
Karna saya inggin membanggakan orangtua dan menjadi lebih pintar agar suatu saat nanti mudah mencari pekerjaan dan tidak merepotkan orang tua
Nama: mandania Dewi Safitri
Kls : 7-8
Karna saya inggin membanggakan orangtua dan menjadi lebih pintar agar suatu saat nanti mudah mencari pekerjaan dan tidak merepotkan orang tua
Nama:Laila Nur Rohmania
Kelas 7-8
Alasan saya supaya berprestasi adalah saya harus terus berusaha belajardan pantang menyerah. Dan ingin membanggakan orang tua.
Nama:Apris Kurniawanto
Kls:7-8
Karena saya ingin membanggakan orang tua dan menjadi lebih pintar agar suatu saat saya bisa membanggakan kedua orang tua
Nama:Apris kurniawanto
Kls:7-8
Karna saya ingin membanggakan orang tua dan menjadi lebih pintar agar bisa membanggakan kedua orang tua
Nama:Muhammad ahdha akmaluddin
Kelas :7-8
Jawab:Bersemangat belajar pantang menyerah
Nama: Wulan indah prastika
Kelas: 7-8
Absen: 30
Jawab: Saya ingin membanggakan diri
Sendiri dan orang tua
Nama : Amelia Agustin Fatkhul Janah
kls : 7-8
Karena saya ingin membanggakan orang tua dan menambah ilmu supaya masa depan saya lebih cerah
Nama: Diana Aprilia
Kls:7-8
Alasan saya supaya berprestasi adalah dengan rajin belajar supaya membanggakan kedua orang tua
Nama : Thoba Syifa'ul Qolbi
Kelas : 7-8
Absen : 05
Usaha yang akan saya lakukan adalah :
1. Giat Belajar : Karena dengan belajar, kita bisa menambah ilmu pengetahuan dan berprestasi dan membanggakan kedua orang tua
Nama:Agis najrina Rahma
Kelas:7-8
Nomer absen:20
Karena ilmu pengetahuan saya akan bisa paham tentang arti kehidupan dan akan lebih giat belajar untuk mencapai cita cita saya dan bisa berguna bagi Nusa, bangsa,agama,dan masyarakat pada umumnya serta bisa membanggakan,membahagiakan,kedua orang tua
Nama:Dhimas Pratama
No apsen:6
Karena saya inginmembanggaka orang tua dan balajar pantang menyerah
Nama: Desthi Puspaningtyas
Kls: 7-8
No absen:17
Alasan saya ingin berprestasi adalah saya ingin membanggakan kedua orang tua saya dan ingin mencapai cita-cita saya
Nama:Queen kireina Zanuar Santi
Kls:78
Absen:18
Alasan saya berprestasi adalah
Ingin membanggakan orang tua dan menggapai cita²
Nama. : Siti Nur Nabila Intan Julianti
Kelas. :7-8
Nomer absen: 24
Alasan. : karena saya ingin membanggakan orang tua dan karena saya ingin menggapai cita-cita saya sebagai dokter
Nama:muhammad rizal fatoni
Kelas:7_8
Nomer absen:10
Alasan :karena saya ingin membanggakan orangtua dan karena saya ingin menggapai cita-cita saya sebagai arsitek
Nama: Muhammad Rizki ari Kurniawan
No absen:04
Kelas:7-8
Alasan:karena saya membanggakan orang tua, belajar agama, ilmu pengetahuan yang lebih banyak dan karena saya ingin menggapai cita-cita saya sebagai pelukis
Posting Komentar