Instropeksi Diri
Senang
rasanya menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai komunitas yang semuanya
menambah semangat untuk beraktifitas. Beragam kelompok masyarakat yang sangat
produktif dalam kesehariannya. Mengembangkan potensi yang kian terasah untuk
menjadikan diri ini sebagai keluarga besar mereka.
Tidak
ada yang salah dalam diri yang senantiasa bersemanat untuk maju menjembatani
keingintahuan yang lebih tapi itulah hakekat kita untuk melangkah kebih maju
mengembangkan dinamika bermasyarakat.
Kami
sadar akan keterbatasan yang kita miliki untuk mengembangkan diri ke arah
positif sehingga apa yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi yang lainnya.
Dengan tekun dan senantiasa pantang menyerah melaksanakan apa yang bisa kita
lakukan dengan sepenuh hati.
Kita
semakin yakin akan segala kekurangan kita untuk memperbaiki dengan melihat dari
sisi kelemahan kita niscaya apa yang akan kita perbuat tidak hanya sebagai
pelampiasan belaka namun sebagai kekuatan untuk memperbaiki kekurangan yang
selama ini ada.
Perlu
memahami orang lain yang ada di sekitar kita yang sejatinya telah menantarkan
kita ke arah yang lebih baik dengan mengakomodir harapan dan keinginan mereka
tanpa adanya unsur menjerumuskan. Terpentin kita bisa membawa diri dengan baik
sesuai kaedah yang berlaku di masyarakat.
Sangat
menarik sekali pribadi dengan pesona yang baik bisa berbaur dengan masyarakat,
apalagi kita berada di masyarakat pedesaan, denan hidup berdekatan dan dekat
sekali rasa emosional kita. Itulah uyang kita harapkan bahwa kehadiran kita
bisa diterima dan kehadiran kita bisa termanfaatkan secara baik.
Tidak
mudah bagi kita untuk menjadi sosok yang bisa diterima kehadirannya di tengah
masyarakat yang hiterogen, sangat sulit dan memerlukan kecakapan tersendiri
untuk mengelolanya. Berbekal kecakapan secara akademikpun belum tentu kita bisa
menyelami emosional masyarakat.
Terkadang
kita berfikir dan bertanya dalam hati mengapa seseorang itu mudah bergaul dan
supel dalam berkoimunikasi, padalal dari segi pendidikan dan strata ekonomi mereka
terbilang pas-pasan namun dari segi bermasyarakat mereka mampu berkiprah denan
sangat luas. Bahkan mereka mampu menjadi pengayom masyarakat secara luas.
Itulah
yang dirasakan kenapa hal itu bisa terjadi dan nyata ada di tengah-tengah
masyarakat kita. Pingin rasanya menjadi bagian dari mereka untuk mampu
berkiprah dengan pribadi saya yang sebenarnya. Memberikan kenyamanan dengan
tulus penuh kasih sayang yang nyata.
Mengamati sekitar kita
Selama
ini kami hidup berada di tengah-tengah masyarakat pedesaan walau tidak pedesaan
sama sekali. Dari pusat kota pemerintahan kabupaten tertaut lima (5) kilo meter
(km), bermukim di tepi jalur raya antara Jakarta Surabaya. Dengan kendaraan
yang berlalu lalang hilir mudik di depan rumah. Rasanya tidak hidup alam
pedesaan namun nyatanya saya hidup di desa yang dekat sekali dengan pematang
sawah yang berjarak sekitar dua puluh meter sebelah barat rumah.
Mata
pencaharian masyarakat sini dominan adalah sebagai petani, sehingga sawah
sebagai rutinitas keseharian mereka. Dari pagi hingga sore hari bergelut dengan
lumpur di sawah untuk bercocok tanam mengembangkan hasil pertanian.
Brambang
merah sebagai komoditas unggulan di desa kami, sehingga perekonomian termasuk
sangat baik, terlihat dari berbagi kesempatan telah tercapai termasuk tempat
tinggal, kendaraan dan pencapaian pendidikan yang tinggi. ODOP 1(endry)
2 komentar:
Brambang merah atau bawang merah ya pak?
Kalau di sini biasa disebut brambang saja kakakku tidak pakai merah, namun ada juga yang menyebut bawang namun dikasih merah karena bawang disini berwarna putih. Di sini bawang biasa disebut tidak pakai putih kakakku
#semangat
Posting Komentar