Pernahkah kita menakar air yang kita pergunakan
sehari-hari, mulai bangun tidur hingga tidur kembali? Mudahkah kita mendapatkan
air untuk mencukupi keperluan? Tahukah kita ada yang mengalami kesulitan air? Apa
yang kita perlakukan untuk air tetap terjaga? Sederetan pertanyaan mengenai air
yang senantiasa kita temui saat musim kemarau.
Dua orang berperawakan kekar membawa pipa dengan pengait
besi. Menuaikan tugas membantu mengebor air tanah dengan peralatan sederhana. Dengan
sigap penuh semangat, siap mengerjakan pengeboran di lokasi area persawahan. Dengan
cekatan merangkai pipa besi menjadi kesatuan pengeboran.
Peralatan sudah siap tiba waktunya untuk memulai, pipa
besi dipasang mata bor untuk mempermudah pengeboran. Dengan penuh kekuatan mata
bor ditusukan ke tanah untuk mengawali lubang pengeboran. Tepat di sebelah parit di bawah pohon turi sebagai tempat
sumur baru. Begitu lubang sudah menganga lebar, tiba waktunya mengerahkan
tenaga ekstra untuk menggerakkan pengait
pipa ke kanan dan kekiri.
Sudah dua jam pengeboran, tak terasa sambungan pipa
hampir penuh, sebagai tanda sudah menembus tanah beberapa meter. Dalam sekejab
air menampakan kekuatan, menembus pipa besi disertai lumpur yang halus. Semakin
kuat menggerakan pipa besi untuk mengangkat lumpur menuju permukaan.
Rasa lega tak terhiraukan tatkala berhamburan air, membuahkan
kesungguhan dalam menggapai sumber air tanah. Berpeluh untuk mengalirkan air
dalam kesejukan, tanpa ragu membasahi bumi demi menyelamatkan kehidupan. Yang kita
harapkan bisa memberikan manfaat dengan segala keiklasan dan niat untuk sesama.
Sangat berat mendapatkan setetes air di musim kemarau. Bulir
padi mulai berisi dengan keras, menggerombol menyatu dalam ikatan. Menopang dengan
kuat beratnya padi dan daun dengan batang kian tegak berdiri. Betapa berat
membesarkan bulir padi menjadi beras yang siap untuk kita konsumsi.
#OdopBatch7 #OneDayOnePosting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar