berkreasi penuh inspirasi

kita harus semangat dalam beraktifitas

Selasa, 21 Mei 2019

Piringan Hitam


Terngiang pada sebuah lirik, lantunan merdu tembang legendaris. Mendayu mengingatkan pada notasi secarik. dentang irama mengalir keras. Dalam hitungan detik, sunyi mengubah menjadi lugas.

Serasa duduk di sofa empuk kala mendengar biduan, walau di kursi rotan tanpa busa. Lembut melodi syair kenangan, ruang pandang dengar terasa menggema.


Vinyl hitam legam nan tebal nampak mengkilap, jarum meruncing semakin erat. Jalur bergerigi dilalui sekejab, piringan berputar kencang teramat rapat.

Saat terpejam kenanganpun tersingkap, alunan irama nampak memikat. Menerawang jauh di masa silam yang pekat, sembari duduk di kursi bundar berempat.

Cover album berwarna kuning, nampak utuh berbalut sampul plastik. Teramat mewah pembungkus yang bergening. Berbagai aksi gaya terpampang artistik.

Sabar dan telaten untuk menikmati sekeping piringan hitam. Gramofon sebagai pemutar nampak kokoh dengan siku pemegang jarum. Sepasang speaker di samping kanan kiri menguatkan.

Sensasi suara begitu nyata, ditawarkan piringan hitam. Penikmat musik semakin terpikat pesona, suara khas terdengar di corong gramofon yang timbul tenggelam.

Suara tak sebening compact disk, piringan hitam tiada dua karakteristik. Berbaur suara kresek-kresek, itulah khas yang dinanti penikmat musik

Beragam album tempo dulu tertata rapi, kejayaan tak tergantikan dalam bermusik. Nuansa klasik menembus relung hati, piringan hitam makin berkibar dengan apik.

Kini mulai memudar seiring waktu, tergantikan Laser Disk, pita kaset, VCD,.DVD dan MP3. Begitu mudah memutar hanya dengan perangkat satu, namun aura musik tak senikmat goresan piringan hitam.

Di era multimedia memudahkan kita bereksplorasi, menemukan musik sesuka hati. Booming musik begitu cepat, menghantarkan kita berimajinasi.

VCD laris manis termasuk album Cinta Rasul, karya Haddad Alwi dan Sulis. Seperti di era kini Nissa Sabyan muncul, dengan aransemen musik kekinian ala Sabyan Gambus.

Semakin nyaman menumbuhkan kreasi, demi kekuatan yang tak kan lapuk. Bersama-sama menikmati, mengisi hingga terlelap di pelupuk. Terasa sunyi tak terdengar musik, mengisi hari mengeja lirik. (endry)

Tidak ada komentar: