Sejuk
dan segar udara di belakang, beragam tanaman tertata rapi. Dari tanaman perdu
hingga tanaman berbatang keras. Saling mengisi untuk menopang udara bersih
setiap hari. Daun menghijau dengan batang pohon kekar menguatkan.
Kumbang
dan burung saling bersahutan, berkicau menyapa dengan indahnya. Terbang bebas
mengitari untuk menjaga taman. Riang gembira kupu-kupu hinggap di kelopak
bunga, untuk menyambung hidup kian aksi.
Taman
bagai rumah, mengitari untuk sesuap makan dan seteguk minum. Tak kan habis sari
bunga, senantiasa tersedia dalam genggaman. Peduli untuk semua hingga terpenuhi
dengan cukup, berhemat di kemudian hari yang kian terjaga.
Berada
di tengah-tengah taman yang elok berdirilah sebuah rumah panggung, terbuat dari
bahan kayu yang tertata rapi menyerupai lorong-lorong persegi. Ditopang dengan
pipa besi sebagai penyangga hingga kokoh diketinggian dua meter. Itulah Pagupon
sebagai rumah tempat tinggal burung merpati, bercengkerama belajar sosialisasi
menerapkan kemandirian keluarga.
Pagupon
senantiasa nyaman untuk menumbuhkembagkan piyek sebagai anak merpati. Merpati
sangat jinak dan mudah beradapasi, dijadikan lambang cinta yang setia terhadap
pasangan.
Satu
untuk seumur hidupnya sebagai lambang kesetiaan hati, pagupon menjadi saksi
indahnya kasih yang tak ingkar janji. Janji suci merpati tak lekang waktu,
berjanji sehidup semati. (endry)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar